Rumah dua lantai yang dibangun diatas lahan berkontur dengan konsep "floating box" ini merupakan salah satu karya dari arsitek asal negeri belanda yaitu Loek Stijnen. Loek menjelaskan bahwa kliennya yang merupakan pasangan muda dengan satu anak ini, menginginkan sebuah hunian dengan tampilan minimalis yang mengutamakan keterbukaan terhadap lingkungan sekitar. Atas permintaan sang klienlah Loek akhirnya merespon dengan desain rumah yang memiliki bentuk dasar kotak dengan kombinasi warna netral (putih) serta warna asli material kayu dan batu.
Karena lokasi pembangunan rumah berada dilahan yang berkontur, Loek justru memanfaatkannya sebagai unsur desain rumah 2 lantai ini. Ketinggian lahan yang menajak kebelang ini, dilakukan "cut" pada bagian tengahnya sehingga samping kiri dan kanan lebih tinggi. Dengan begitu Ia bisa meletakkan "box" ditengah-tengahnya dan efek melayangpun dapat tercipta. Sebuah "box" yang mengapung indah di atas lanskap alami bergelombang, dengan jendela panorama yang dipasang pada sisi depan dan belakang rumah sehingga dapat mengoptimalkan indoor-outdoor koneksi.
Proses pembangunan rumah seperti ini memang memakan banyak waktu dan biaya pada saat persiapan lahan karena memerlukan penggalian terlebih dahulu. Selain itu, proses penggarapan pondasinya pun cukup rumit dan memakan waktu mengingat bidang kerjanya yang curam. Oleh karena itu, perhitungan desain serta strukturnya pun harus benar matang. Koordinasi antara arsitek dan ahli sipil sebagai tim desain dengan kontraktor sebagai tim pelaksana termasuk didalamnya para tukang harus dilakukan secara inten selama proses pembangunan. Mengingat struktur yang digunakan bukanlah tipe standar yang biasa dikerjakan oleh para tukang.
0 Response to "Rumah 2 Lantai Di Lahan Berkontur"
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda disini.