Dalam kondisi tertentu terkadang desain suatu rumah memiliki bentuk yang tidak umum, sebagaimana yang sering kita lihat. Seperti rumah dengan denah berbentuk segitiga ataupun lingkaran terkadang kita temui dalam beberapa kasus tertentu. Sebagaimana rumah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini, desainya sedikit unik dengan bentuk denah lingkaran. Yang membuatnya semakin menarik adalah bagaimana kepiawaian sang arsitek dalam mengakali sirkulasi ruang rumah dua lantai tersebut.
Proyek rumah bulat ini berawal ketika Studio Velocity diminta oleh si klien yang juga pasangan muda ini untuk merencanakan desain rumah yang hendak mereka bangun tepat disamping rumah orang tua mereka. Jika melihat kondisi site yang memiliki cukup space untuk membangun sebuah rumah baru, sepertinya tidak begitu mengharuskan untuk membuat rumah dengan denah lingkaran. karena rumah dengan bentuk yang umum pun masih dapat dibangun diatasnya. Namun tentunya sang arsitek memiliki alasan yang kuat mengapa bentuk lingkaran lah yang akhirnya dipilih untuk denah rumah ini.
Menurut Studio Velocity sebagai arsitek dari rumah yang dibangun diatas lahan seluas 144.93 meter persegi ini. Bentuk lingkaran dipilih untuk menghindari saling berhadapannya fasad bangunan rumah lama dengan rumah baru nantinya. Dengan begini antara ruang rumah lama dengan yang baru tidak akan saling bertemu secara view sehingga privasi antar keduanya akan tetap terjaga. Selin itu, bentuk lingkaran dipilih untuk menghindari terciptanya ruang negatif antar keduanya. Mengingat keduanya dibangun saling berdekatan dan sama-sama terdiri dari dua lantai. Sehingga space antara rumah lama dengan rumah baru masih dapat terkena pencahayaan dan penghawaan alami yang baik. Tak hanya itu, Dengan menerapkan denah bentuk lingkaran seperti ini maka pandangan dari rumah keluar akan terbuka lebih luas dengan sudut 360 derajat.
Namun bukan berarti semua masalah dapat terselesaikan begitu saja. Karena justru ada satu konsekuensi yang harus dihadapi setelah menerapkan denah dengan bentuk lingkaran pada rumah yang memiliki luas total lantai 110.56 meter persegi ini. Yaitu bagaimana mengatur sirkulasi ruang rumah dua lantai tersebut sehingga sirkulasi penggguna serta sirkulasi udara dan pencahayaan alami didalamnya dapat berjalan dengan lancar mengingat luas area terbangun hanyalah 55 meter persegi. Untuk itulah, pada lantai dua ketinggian ruang dibuat lebih tinggi dari biasanya serta penerapan ruang dalam ruang sebagai salah satu solusi yang diterapkan oleh sang arsitek.
Ruang dalam ruang yang dimaksud disini adalah peninggian tangga dari keempat ruang yang berada pada lantai satu seolah menumbus lantai dua hingga hampir menyemtuh langt-langit rumah. Dari ke empat tangga tertutup inilah terbentuklah seolah terdapat ruangan yang berdiri sendiri didalam ruangan lantai dua rumah ini sebagaimana yang terlihat pada gambar. Yang tak kalah menarik adalah masing-masing tangga ada yang terhubung langsung dengan kamar tidur yang terletak pada lantai satu. Sedikit berbeda memang, apa yang diterapkan oleh arsitek dalam hal penempatan area komunal. Yang biasanya ditempatkan pada lantai satu sedangkn lantai dua lebih bersifat privat, maka kali ini justru dibalik.
Menurut sang arsitek, hal ini dimaksudkan untuk menciptakan ruang tidur yang terhubung langsung dengan tanah sekaligus masih dapat berinteraksi secara tidak langsung dengan langit melalui celah-celah ruang tangga. Walaupun secara letak ruang tidur berada pada lantai satu, namun bukan berarti tidak dapat menyatukan elemen tanah, angin dan cahaya kedalamnya. Walaupun ada konsekuensi juga yang harus ditanggung, karena ini memakan banyak space. Namun secara keseluruhan rumah bulat ini mampu menghadirkan sebuah pengalaman baru dan menarik dalam suatu hunian.
0 Response to "Solusi Ruang Dalam Ruang Rumah Bulat"
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda disini.