Apabila Anda belum melihat desain rumah yang satu ini, kira-kira desain rumah seperti apa yang ada dibayangan Anda ketika mendapati lahan dengan ukuran cukup unik yaitu lebar 4 meter dan panjang 35 meter. Agar rumah nantinya tetap nyaman sekaligus tampil cantik. Mungkin yang akan menjadi kendala adalah bagaimana mengatur sirkulasi antar ruang serta pencahayaan dan penghawaan alaminya. Belum lagi tantangan lainya yang harus dihadapi seperti mengatasi kesan melorong dan gelap pada interior rumah nantinya sehingga ruang negatif dapat dihindari.
Dan rumah yang diberi sebutan "Promenade House" ini pun mampu menghsdirkan solusi desain yang unik atas permasalahan bentuk lahan tersebut. Dari lebar lahan 4 meter dan panjang 35 meter, yang dimanfaatkan untuk bangunan adalah 2.7 meter kali 27 meter. Bisa dibayangkan bagaimana susahnya mengatur sirkulasi interior rumah dua lantai ini yang hanya selebar 2.7 mater. Ada satu hal menarik yang diterapkan oleh Kouichi Kimura sebagai arsiteknya dalam mengatasi pencahayaan serta penghawaan alami pada area lorong-lorong rumah tersebut. Yaitu dengan membuat jendela-jendela kecil tepat diatas lantai sepanjang lorong tersebut. Sehingga tak hanya sebagai penerangan dan penghawaan alami semata, namun juga menambah nilai estetis ruangan. Tentunya untuk bangunan rumah sepanjang ini, tidaklah cukup hanya dengan bukaan-bukaan kecil tersebut. Maka dari itulah dibuat dua bukaan besar pada kedua ujung atap rumah yang terlihat seperti cerobong. Sehingga pencahayaan dan penghawaan alami dapat masuk keseluruh bagian ruang rumah tersebut.
Membangun rumah di lahan sempit memanjang seperti ini memang benar-benar dibutuhkan kejelian dalam mengatur efisiensi ruang yang ada. Tidak boleh ada sedikit pun space yang terbuang percuma, namun tetap bisa menciptakan sirkulasi yang lancar dan nyaman. Jika mengacu pada strandar ukuran ruang yang ada, ukuran-ukuran ruang pada rumah ini memang tidak memenuhi strandar. Namun justru karena ketidak standaran itulah, rumah ini terlihat spesial.
wah cocok ini untuk rumah padat penduduk
BalasHapusbenar sekali pak, apalagi untuk daerah perkotaan, "setiap jengkal tanah adalah uang" kata mereka
Hapus